Wednesday, 25 May 2011

Mimpi tentang seorang Dewi... (part 2)


Sekarang kami sudah di dalam mobil, berdua. Sekarang cuaca sudah pagi. Hmm...agaknya dimensi waktu dalam mimpi tidak mengikuti kaidah waktu di dunia nyata. Baru saja berjumpa siang tadi, pagi ini kami sudah bersama lagi.

Aku duduk didepan, tepat di belakang kemudi memegang stir. Sang dewi duduk tenang di kursi sebelahku. Kita mulai perjalanan mimpi kita berdua ya, pikirku. "Kemana Bu?", tanyaku, seorang sopir.

Dia tidak memberi jawaban, tapi membalas dengan pertanyaan. "Ga ngantuk pagi gini?"

"Kalo ngantuk ya tidur..biarin aja mobilnya jalan sendiri..hehe" jawabku asal dan ngawur.

"Sayang gw ga bisa nyetir", balasnya seolah penuh penyesalan tapi dengan mimik menyimpan sindiran halus. Hmm,,,pantes. Memang ada hubungannya ya? Mana ada dalam sebuah cerita seorang dewi mengemudi, sementara seorang supir duduk santai menikmati pemandangan sambil sesekali membolak-balik novel bacaan.

Ya, aku coba menoleh sebentar mengintip apa yg dilakukannya. Satu exciting moment adalah saat melihat sabuk pengaman ternyata belum dikenakannya. Naluri seorang supir langsung menegur dan mengingatkan sambil melihat ke tempat persilangan sabuk di diagonal tubuhnya. Tapi naluri seorang pria menatap batas vertikal yg membelah dua sisi tubuhnya kiri dan kanan. Menatap bagian tubuhnya yg menyembul lebih tinggi. Bagian tubuh yg menyimpan sejuta pesona. Bagian tubuh dengan hawa kelembutan. Bagian tubuh yg mengekspresikan kematangan, sekaligus mengundang gairah kepuasan tanpa pernah memberi rasa puas dan terpuaskan. Itulah wanita. Dan itulah dia...seorang Dewi...

to be continued...

No comments:

Post a Comment