Sunday 31 July 2011

I've passed the exam!!!

Hufhh... akhirnya....
I've passed the exam!!! :)

Ga sia sia blog ini sedikit terbengkalai selama bulan July ini... *_*
Ga sia sia kemana mana tak bawa modul training (walo ga dibaca juga :p )

A very long long time exam, 4 jam!!!
Exam ini dilakukan secara oline via Prometric Internet Based Testing.
Score 88, angka cantik. Nilai yg cukup tinggi sebenarnya. Nilai yg diperoleh dengan sedikit keberuntungan. :)

Actually, this is my first official certification ... ^_^
Cogratzzz kype....!!!

PS: Marhaban ya Ramadhan....

Wednesday 22 June 2011

...Pulau Tidung and Putri Duyung...

Akhirnya Pulau Tidung mulai berbenah euy...

http://travel.okezone.com/read/2011/06/21/407/470856/taman-cinta-bakal-hadir-di-pulau-tidung

Moga bisa bersih dari sampah secepatnya and layak lagi menjadi tempat wisata :)

Sementara menunggu Pulau Tidung berbenah.. jadi ga ni kita ke Putri duyung Ancol??
Yuuukk..!! hehehe :p

Sunday 12 June 2011

*Satu (cerita) Tuk Dikenang*

Bila masih ada derita diantara pilihan kata kata…
Dan terus sambung menyambung memutar makna
Hidup, jadi sebuah pilihan….
Antara, jadi sebuah pertanyaan…
Dan kita, jadi sebuah keputusan…
Ah bukan, keputus-asaan…

Dunia berputar bukan karena bundar…
Kaki melangkah bukan karena pasrah…
Mata menatap bukan meratap
Hati mencari dan mendapat
Dari apa yg disebut harap..

Karena titik akhir takkan berhenti menanti
Karena pemberhentian terakhir takkan mudah dimengerti
Ini, jadi perjalanan panjang tak pasti
Hadapi! Tak terabaikan bukan tuk dihindari

Bukan kemenangan yg dicari
Bukan happy ending yg di tuju
Hanya tentang bagaimana

Bagaimana ada tanpa cara
Bagaimana jadi tanpa rupa

Karena dia,satu (cerita) tuk dikenang ..

Friday 10 June 2011

Mimpi tentang seorang Dewi... (part 4)

"Msh lama sampai Bandung?"
Pertanyaan-nya memecah kesunyian. Sesaat memang hening tadi, tanpa pembicaraan, hanya terdengar lagu lembut Dido yg mengiringi. Mgkn karena aku terlalu konsentrasi menyetir dengan kecepatan cukup tinggi, hingga kami diam sejenak. Berhati hati dan mencegah sesuatu hal buruk terjadi selama dalam perjalanan.

Ternyata Bandung!
Aku baru menyadari tujuan kami. Padahal baru bulan Maret lalu aku ke Bandung, menghadiri wisuda salah seorang saudara sepupuku. Mungkin karena terlalu singkat, hanya sehari, pergi pagi dan pulang malam, akibatnya memori tentang Bandung masih membekas di alam bawah sadarku, dan hasilnya.. hari ini Bandung kembali terbawa dalam mimpi.

Aku menatap selintas jalanan untuk memastikan apakah kami benar benar sedang menuju Bandung. Ada sebuah papan petunjuk arah. Tertulis, Bandung 60 km.
Aku memberitahu dan menengadahkan pandangan ke arah papan petunjuk tersebut, agar dia mengetahui. Aku kira dia bisa mengkonversi jarak menjadi waktu berdasarkan kecepatan, untuk menjawab sendiri pertanyaannya.

"Coba lihat deh,,jarak ke Bandung tinggal 60 km lagi. Dengan kecepatan kita sekitar 90 km/jam, berarti bisa di hitung kan berapa lama lagi kita akan sampai Bandung?"tanyaku kepadanya.

Dia kaget dan bingung. "Duh.. jgn disuruh hitung-hitungan donk. Otak gw ga nyampe klo masalah hitung-hitungan kaya' begini", jawabnya, dengan muka kesal dan memanjakan diri, minta dimaklumi.

Aku tak memberi jawaban apapun, lucu aja dan hanya tersenyum menahan tawa, kemudian memperlihatkan mimik menertawakan kepadanya.

Dia merasa begitu kalut, terjebak oleh pertanyaannya sendiri dan seolah sedang terpojok, terkuak kelemahannya. Akibatnya, dia tidak mau menyerah. Sepertinya dia tidak ingin terlihat lemah di hadapanku. Dia tetap berusaha menghitung dan menjawab. "40 menit lagi ya?"jawabnya.

Entah dapat angka darimana dia menjawab. Aku rasa angka dlm perhitungan sudah cukup bulat. Kelipatan tiga semua, baik itu jarak, kecepatan dan waktu dalam menit. Tidak terlalu sulit harusnya untuk menjawab. Apa benar dia seorang dewi? Karena dewi dalam bayanganku, tak seharusnya selemah ini.

"25 menit lagi ya?" dia terus gigih menjawab, dan mungkin dari tadi dikepala-nya berputar angka angka.

Aku malas untuk mengiyakan ataupun memberi jawaban. "Ya, sekitar itulah", jawabku, agar dia berhenti menghitung dan memuaskan dirinya. Tp dia msh terus menghitung.

"20 menit lagi!" jawabnya dengan percaya diri.

Ada kegigihan, ada keuletan, dan ada usaha. Aku menghargainya, setidaknya di akhir jawaban, entah apakah benar berdasarkan perhitungan atau hanya tebakan, dia berhasil menjawab dengan tepat.
Walaupun begitu, dia tak lagi terlihat sebagai dewi yg serba sempurna. Aku mulai mencoba memandangnya sebagai manusia biasa, yang wajar bila tak sempurna...

Sunday 5 June 2011

"Ayo anak-anak mari kita menggambar".

Ini lukisan kami berdua. Simple dan Kekanak-kanakan :)


* Dirimu dan Diriku *

Saat dirimu melukis 2 gunung dan aku menambahkan dasar gunung,
Bukankah gunung akan menjadi lebih kokoh?

Saat dirimu melukis matahari dan aku menambahkan sinar-nya,
Bukankah mentari menjadi lebih bercahaya dan menerangi?

Saat diriku melukis 2 burung, dan kamu menambahkan awan di sisinya,
Bukankah memberi kesejukaan?

Saat dirimu melukis jalanan, dan aku menambahkan garis putus-putus ditengah-nya,
Bukankah jalanan menjadi lebih sempurna?

Saat dirimu sendiri, dan aku menemani, Bukankah..
Hmm...Bukankah kita bisa saling melengkapi?

Then..Would u be mine and make me complete, a "younger" girl?

********

*PS: Coincidence Time, it's perfect : 1234, 5+6=11. Kurang apalagi ? hehe :D

Friday 3 June 2011

My Song *Dengan Alam*

*Dengan Alam*

Makin indah dunia
Saat kita bersatu
Dengan alam .. dengan sekitarnya

Tak kan pernah berubah
Tak kan jadi bencana
Bila kita .. selalu menjaganya

Jangan jangan kau buang limbah
Jangan jangan kau tebang hutan
Jaga lingkungan nan alami .. di bumi

Ingat ingat anak cucumu
Ingat ingat flora dan fauna
Ingat ingat masa depan bumi kita
Sesama .. Selamanya

Takkan pernah berubah
Takkan jadi bencana
Bila kita .. selalu menjaganya

Thursday 2 June 2011

Tentang Alam...

Gadis Kecil

Konon ada cerita. Tentang pelangi yg disambut ceria penduduk desa. Terutama gadis kecil itu. Senyumnya tak hilang sepanjang gemerlap warna warni lukisan alam tersebut. Nuansa yg hangat. Di siang yg sejuk setelah di sirami curahan hujan yg bersahabat.

Aku tak sadar indahnya sinar matanya, menatap sinar mataku.

Sobatku, sang mentari,mulai bersinar terik, yg perlahan menenggelamkan sinar mataku dan senyum gadis kecil itu. Penduduk desa mulai beraktifitas kembali. Petani yg sedari tadi sibuk melahap habis bekal dari istrinya,baru saja keluar dari gubuknya. Mulai bekerja, merapikan orang-orangan sawah dan tali-tali yg melilit kaleng pengusir burung pengganggu tanaman jagungnya.

Aku tersenyum. Aku bahagia. Berbagi kebahagian dengan penduduk sembari merasakan aliran nadi kehidupan. Diiringi tawa, riang dan sorak sorai gembira sepanjang hari ini. Aku cantik hari ini. Begitupun gadis kecil itu.

Setelah bertukar sapa dengan mentari, Rembulan pun kini siap menghampiri.

Tak ingin kalah dariku, ia memancarkan sosok yg sempurna. Purnama. Terang berderang sehingga tak perlu takut lagi akan gelapnya malam. Bintang-bintang ikut menemani. Menghiasi, bekerlap kerlip dari kejauhan. Menghampiriku dari jutaan tahun jaraknya. Mengantarkan gadis itu terlelap dengan mimpi indah. Selamat tidur gadis kecil,senyumku.

Hah? Tidak, ternyata gadis itu belum terlelap. Ia hanya memejamkan mata. Tp mulutnya masih bergerak pelan. Mungkin mengguman pikirku. Perlahan ku mendekat, ingin mendengar suara yg keluar dari gumanannya.

“Ya Tuhan, Aku bersyukur atas karunia-Mu. Aku bersyukur atas damai dalam kasih-Mu. Terima kasih ya Tuhan, atas naungan rahmat-Mu. Hari ini, hari yg indah bagiku. Semoga esok hari dan selamanya, akan selalu indah dan manis. Seindah dan semanis alam hari ini. ”

Sedikit terkejut, hatiku ikut tergetar. Seorang gadis kecil, khusuk dalam doa’nya. Keheningan malam menambah nuansa religius malam itu. Bersyukur penuh harap dengan tenang. Aku pun merasa damai.

“Kau gadis kecilku”
“Cantik manis, menentramkan”
“Kau buah hatiku”
“Jadilah gadis yang menawan”

Aku bersenandung menghantarkan tidurnya. Ia mendekap sebuah boneka kecil buatan ibunya. Sebuah boneka kain sederhana yg diisi kapuk kapas. Semakin lama dekapannya semakin erat. Semakin erat hingga aku dapat merasakan kehangatan dan intim dekapannya. Perlahan kemudian, dekapannya mengendur, menandakan ia telah terbuai meninggalkan alam sadar. Kuusap keningnya dan beranjak menjauh dari tempat tidurnya. “Selamat tidur bidadari kecilku…”

Wednesday 1 June 2011

Sedikit dialog di sabtu pagi... :)

.Kita mulai ceritanya.
Kita sebut aja nama wanita itu sebagai *Ina* ya…

Tokoh tokoh :

A -> co yg pagi pagi di telp
B -> co yg pagi pagi menelpon pake HP ce
Ina -> nama ce yg jadi objek pembahasan..hehehe :D

Dialog :

B: U ada hubungan apa dengan Ina?
A: Teman
B: U dimana?
A: Tangerang. U siapa?
B: U ga perlu tahu ttg gw. Pokok-nya klo u berhubungan ama Ina,skrg berurusan ama gw.
A: dah sms aja deh, pagi pagi koq nelpon bahas masalah ginian.

Berhubung si B msh menggunakan HP si cewe... maka SMS pertama yg dilakukan si A adalah meminta no HP si B. Dan berhubung pulsa esia si A terbatas, maka selanjutnya si A menggunakan nomor GSM-nya. Akhirnya berlanjut jd perbincangan SMS, antara 2 cowo yg ga saling mengenal,and ga saling tahu satu sama lain…. (kata per kata tanpa editing :) )

A :
Ni nomor gw..
Klo u serius am Ina..bagus deh!
Gw senang klo dia senang...jd u jgn main-main ama dia..!
And jgn bikin dia sakit hati dan meneteskan air mata..

B:
Itu semua urusan gw u gak usah ikut campur

A :
salah!
Gw teman-nya..gw peduli ama dia! Ina anak baik..sgt baik!
Nyantai aj Bro... Klo u dah married am Ina..gw jg akan senang koq..
Gw tunggu saat itu tiba!

B:
Gak ada yg salah itu semua hak gw

A :
u serius ama Ina? Nikahi dia..undang gw..! Gw akan datang dan mengucapkan selamat utk kalian berdua..!
Ada niat nikah kan di benak u? Stelah itu br urusan u..

B:
U gak usah tau tntang gw berdua,,,gak ada hak u utk tau tntang hbungan gw

A :
Dari tadi u ngomongin hak melulu..? Kewajiban u emg apaa? Ada? Sebutin!
klo emg u co terbaik buat Ina..lakukan dgn baik baik jg..Nikahi..bangun keluarga..!

B:
Cpa u koq nyeramahin gw” gak penting bos

A :
Gw cuma teman Ina..dan gw peduli ama dia..gw senang klo dia senang..Gw merasa nyaman aj klo ngobrol ama dia..
Gw dah tua,klo gw serius lngsng gw nikahi dia..

B:
Klo u dah merasa tua cari cewe lain aj gak usah hbungi Ina lg,,,lemah kau jdi cwo

A :
Klo u kuat and bertanggungjawab, nikahi dia! Jgn sok jagoan petantang petenteng..Ama cewe itu pake hati Bro..
Umur u brp sih? Kaya' br prtama kali pacaran aj..

B:
Yg jelas gw bertanggung jawab bos,,,,u gak usah tau umur gw,,,udah inti,ny u gak usah lg harapin Ina lg

A :
Ok,gw pegang kata" u,klo u bertanggung jawab! Jgn u telan ludah u sendiri dimasa depan!
Jodoh ga akan kemana Bro..kita ga tau siapa yg akan kita nikahi nanti..

B:
Udah u ga usah ngarep bos

A :
Sip! Kita liat aj siapa yg akan menikahi Ina nanti..Dan hingga saat itu tiba..kita semua cuma teman Ina, termasuk gw.. :)
Good Luck dirimu Bro!

Selesai sampai disini…Si B diam (tdk reply) lagi... hingga 3 jam kemudian ronde 2 dimulai :)

B:
Pede gila lo ndro

A :
Nama u siapa sih?
Biar gw tahu klo ntar Ina nyebar undangan and tertulis satu nama co dsana..apakah itu dirimu atau bukan..
Btw,esia-nya Ina udah u balikin?

B:
Gak penting u tau nama gw bos,,,,klu berani tlp gw aj bos gak usah tlp Ina,,,asli lemah bnget u jdi cwo dah tau Ina dah pnya cwo msh aj kepedean,,

A :
Ina punya cowo,ga masalah..Ina punya teman,jg ga masalah kan..Gw tau nama u,jg ga masalah harusnya..entah knp diperumit?
Ina dah dewasa Bos,Percayailah dia!

B:
Jujur aja bos klu dah gak mampu dptin cwe,,,ganti kelamin aj klu ga u jdi homo aj

A :
U dah brp lama kenal Ina?
Ina yg gw kenal,setia koq orangnya..and benci dng kata slingkuh..jd u ga usah takut or mlarang dia..dia tau mana yg baik dan buruk..

B:
Gak perlu tau u gw dah brp kenal ma Ina,,,,gak penting

A :
Jd ga yakin gw u bener co Ina ato bukan? u tau gw darimana?
klo u ga bs menyentuh hati Ina..and cuma bs melarang and membatasi..mgkn hbungan kalian ga lama..

B:
Gak usah ngajarin gw bos,,,klu u dah tua nyadar diri aj,,,gak usah ganggu hbungan gw

A :
Deal! klo gitu,gw ga akan ganggu hubungan u dng Ina,,And u jg jgn ganggu hubungan gw dgn Ina ya :)
Gw dan Ina sejauh ini cm teman koq! Lg ad proyek bareng aj

B:
Apapu alas an,ny u gak usah dket ma Ina lg,,,tau diri ok

A :
Asumsi gw umur u diatas Ina..Jd kita dah sama" dewasa..Tau mana yg baik dan benar..
saling PERCAYA aj and tau batas" dlm berhubungan..Ga perlu dipaksa" lg..

B:
ywdah tau diri aj lo

A :
Sip! Sama" tau diri kita!
Klo mmg u yg terbaik,gw pasti ditinggalkan dgn sukarela..jd ga perlu u paksa&larang,,
cukup u bimbing aj Ina mana yg baik dan benar..

B:
Lo gak usah dket lg apapun alas an,ny

B (again at the same time):
Udah u tau diri aj gak usah dket lg

A :
Sip! Sama" tau diri kita!
Klo mmg u yg terbaik,gw pasti ditinggalkan dgn sukarela..jd ga perlu u paksa&larang,,
cukup u bimbing aj Ina mana yg baik dan benar..

Belum ada contact lagi..Selesai (???)...sementara ini...sampai disini :)

*Maksud hati si B menantang dan mengancam, namun apa daya yg didapat malah ceramah dan wejangan..hehe :D. Trust ur Girl Bro...

*18 June

Tuesday 31 May 2011

A song : *Our Friendship*

*Original song : My Bonnie.

*Our Friendship*

Our friendship is never over
Our friendship is never disappear
Our friendship is always together
So let's take care...
our friendship

Take care oh take care
i hope you will always be there..be there

Take care oh take care
i hope you will always be there

*
*PS : Created with modified the lyric of "My Bonnie" song by a group discussion in an English Lesson assignment coursework.

Mimpi tentang seorang Dewi... (part 3)

Perjalanan masih berlanjut. Sang dewi menoleh ke belakang, ke sisi tengah mobil.

"Upss..!", sadarku. Aku baru menyadari betapa berantakaannya sisi tengah mobil tersebut. Ada jaket yang tergeletak tak beraturan, sebagian masih berada di atas kursi, sedang sebagian lainnya sudah terjuntai menyentuh dasar lantai mobil. Ada juga sebuah novel tebal dengan posisi terbuka tp menelungkup dengan halaman yg terlipat-lipat, semakin menambah kesan tidak rapi. Kemudian ada keranjang kain berisi dua buah modul tebal yang merupakan materi training-ku sebulan lalu, tergeletak menyebar begitu saja, sehingga semakin memperunyam pandangan untuk mata. Dan ada sebuah tas kecil biru, yg memang selalu ku bawa kemana mana, yg makin mempersempit ruang yg sudah sempit dan pengap. Tak lupa sepasang sepatu, dengan kaos kaki yg menyembul keluar, semakin memperburuk keadaan dan memberi kesan kotor.

Sepertinya akan selalu ada benda-benda dalam dunia nyata yg ikut terbawa kedalam dunia mimpi seseorang. Jaket,novel,tas,sepatu,,,itu semua persis dengan apa yg kumiliki di dunia nyata. Sayangnya, peran mereka saat ini, malah kurang menguntungkan, pikirku..

Ingin rasanya aku menjentikkan jari dan mengucapkan "sim salabim" agar tiba tiba sisi tengah tersebut bersih dan rapi seketika, sekejap mata seperti cerita di negeri 1001 malam. Tapi ternyata mantra tersebut tak ampuh untuk mimpi kali ini. Hanya terlintas satu kata dari mulutku, "Gudang" ucapku. "Sisi tengah mobil tersebut memang sebagai gudang, agar gampang and simple, tidak perlu repot untuk mengatur barang. Bukankah di tiap rumah harus ada gudang? Nggak salah kan?"
Terlihat ekspresi tidak puas dari wajahnya. Dengan sedikit kecewa dan menghela nafas pendek, dia diam saja. Mungkin berusaha mencerna dan memahami, tapi tetap dengan prasangka tidak senang, dan sekali lagi, rona wajah kecewa yg sengaja ditampakkan nya. Andai benar aku supir pada peran mimpiku kali ini, mungkin rona wajah tersebut artinya dia siap siap akan memecatku...

Dia kemudian mengambil novel yg terlipat menelungkup tersebut, merapikan, dan menaruh ke pangkuannya. Tercetak "Sarjana Muda" pada cover novel tersebut. Dia mulai membuka halaman pertama, diam sejenak, agak kaget, kemudian dia berusaha menahan rasa suka cita..
"Pas tgl 6* Maret ya launchingnya?"tanyanya.
Aku tiba tiba ingat, di halaman pertama novel tersebut memang ada tulisan tangan "Launching Novel, Gramedia Matraman, 6* Maret 2011", beserta tanda tangan dua penulis novel tersebut.
"Iya,,," jawabku. "Pernah kenal dengan salah satu penulisnya, jd ketika launching, saya datang"
"Hoo..",balasnya. "Pas banget dengan hari -H gw ya" sambungnya, dengan sedikit malu dihiasi dengan senyum simpul menawan.
"Maksudmu? Dirimu Piscess?"tanyaku. Dia mengangguk. "Wah...sama ya, saya juga Piscess..."sambutku.
"Dua orang piscess adalah dua orang yg cocok ya? Cocok untuk saling memahami, saling berbagi, saling mengerti, dan saling bertukar pikiran. Pasti dua org Piscess bisa menjadi sahabat baik dan baik sekali, plus akrab dan intim. Tapi sayangnya, dua org piscess bukanlah pasangan yg ideal untuk saling melengkapi. Bukan pasangan ideal untuk berjalan beriringan, dalam satu ikatan. Dua orang Piscess,mgkn akan tetap menjadi dua orang. Tidak untuk bersatu dan menyatu"
"Masa?" tanya-nya...
"As far as i know, ya begitulah...."jawabku.

Aku menghela nafas dalam lamunanku. Kenyataan dalam mimpi. Kenyataan bahwa kami sama. Dan sama tak akan melengkapi. Sama hanya akan saling menggantikan. Sama tak akan saling mengisi. Sama malah bisa saling meniadakan. Sesama Piscess di mimpi kali ini hanya mempertegas bahwa mungkin benar, aku bukan peran utama dalam mimpiku kali ini. Mungkin, sekali lagi aku harus meyakinkan diri, bahwa aku hanya seorang supir. Dan tak mungkin berperan sebagai pangeran pendamping para Dewi...

"Ahh...Andaikan saja dirimu Libra.. seperti wanita itu...wanita yg tulisan tangan-nya baru saja kamu baca pada novel tersebut..." kenangku.
"Launching Novel, Gramedia Matraman, 6* Maret 2011"....

Thursday 26 May 2011

Intermezzo

************ intermezzo : sekilas lalu ************
Kenapa sih, mimpi itu datang dan pergi seenaknya? Aku tak tahu kapan bermimpi...Aku pun tak tahu akan bermimpi apa..
Kadang, dalam satu episode mimpi, aku ingin meneruskan ke episode lainnya dengan mimpi yg sama, tp mimpi itu tak pernah datang lagi...
Kadang, dalam satu episode mimpi lain, aku ingin terus menikmati tanpa batas waktu, tp mimpi itu berakhir begitu saja...
Mimpi bukan kehidupan, karena mimpi merupakan rahasia ilahi yg akan selalu menjadi misteri anak manusia. Tapi kehidupan pun begitu. Bukankah kehidupan pun masih menjadi rahasia ilahi dan misteri bagi anak manusia? Jika begitu, apa beda-nya kehidupan dengan mimpi? Apakah kehidupan ini mimpi? Atau sebaliknya, mimpi itu adalah kehidupan? Hmm...
**********************************************************************

Wednesday 25 May 2011

Mimpi tentang seorang Dewi... (part 2)


Sekarang kami sudah di dalam mobil, berdua. Sekarang cuaca sudah pagi. Hmm...agaknya dimensi waktu dalam mimpi tidak mengikuti kaidah waktu di dunia nyata. Baru saja berjumpa siang tadi, pagi ini kami sudah bersama lagi.

Aku duduk didepan, tepat di belakang kemudi memegang stir. Sang dewi duduk tenang di kursi sebelahku. Kita mulai perjalanan mimpi kita berdua ya, pikirku. "Kemana Bu?", tanyaku, seorang sopir.

Dia tidak memberi jawaban, tapi membalas dengan pertanyaan. "Ga ngantuk pagi gini?"

"Kalo ngantuk ya tidur..biarin aja mobilnya jalan sendiri..hehe" jawabku asal dan ngawur.

"Sayang gw ga bisa nyetir", balasnya seolah penuh penyesalan tapi dengan mimik menyimpan sindiran halus. Hmm,,,pantes. Memang ada hubungannya ya? Mana ada dalam sebuah cerita seorang dewi mengemudi, sementara seorang supir duduk santai menikmati pemandangan sambil sesekali membolak-balik novel bacaan.

Ya, aku coba menoleh sebentar mengintip apa yg dilakukannya. Satu exciting moment adalah saat melihat sabuk pengaman ternyata belum dikenakannya. Naluri seorang supir langsung menegur dan mengingatkan sambil melihat ke tempat persilangan sabuk di diagonal tubuhnya. Tapi naluri seorang pria menatap batas vertikal yg membelah dua sisi tubuhnya kiri dan kanan. Menatap bagian tubuhnya yg menyembul lebih tinggi. Bagian tubuh yg menyimpan sejuta pesona. Bagian tubuh dengan hawa kelembutan. Bagian tubuh yg mengekspresikan kematangan, sekaligus mengundang gairah kepuasan tanpa pernah memberi rasa puas dan terpuaskan. Itulah wanita. Dan itulah dia...seorang Dewi...

to be continued...

Sunday 22 May 2011

My Song *Bidadari Dunia *



*Bidadari Dunia
*

Karena dia cantik, dan menarik
Karena dia ramah, baik hati
Tiada lagi dapat, melebihi
Indahnya, bidadari dunia

Lama kupandang, tak pernah bosan
Ingin selalu, di sekitarnya
Lama ku bincang, terus ku tahan
Tak pernah ingin, kepergiannya

Karena dia cantik, dan menarik
Karena dia ramah, baik hati
Tiada lagi dapat, melebihi
Impian, bidadari dunia


Mimpi tentang seorang Dewi... (part 1)


Aku memanggilnya dewi. Aku tak tahu namanya. Aku tak tahu siapa dia. Aku tak tahu apa apa tentang-nya. Kita tak pernah tahu persis siapa yang kita temui saat kita bermimpi.

Tiba-tiba saja aku terbangun siang itu. Aku mengenal daerah ini sebagai Cawang, tempat perlintasan bus antar kota menuju terminal Kampung Rambutan. Aku berada dalam sebuah mobil Avanza silver yang entah milik siapa.
Handphone di kantung jaket ku bergetar menandakan ada sms yg masuk:"Dmana? Gw dah di jembatan halte UKI".

Aku dalam kebingungan, mencoba bereaksi. Segera keluar dari mobil dan menuju jembatan penyeberangan di depanku. Tak ada siapa siapa.

"Gw di halte bis UKI". Inbox sms-ku kembali menampilkan tulisan dari nomor yg sama.

Spontan ku hubungi nomor tersebut sambil menuruni tangga menuju halte. Aku mendengar suara seorang wanita di ujung telepon sana. Dan semakin mendekati halte, ku lihat seorang gadis cantik,manis rupawan, sembari menelpon juga memandang ke arahku. Kumatikan handphone karena ku yakin gadis itulah yang akan ku temui.

"Dewi ya?" ucapku spontan menyebut sebuah kata, yang mungkin sebuah nama. Dia mengangguk. Dia memang dewi pikirku saat itu. Karena dia terlalu indah. Dan mungkin, aku hanya sopirnya...


Wednesday 4 May 2011

It can be opened again

Yea..this blog can be opened again... !!!
i'll begin new start.. it is the beginning!